Banyak Dukungan untuk Band Punk Sukatani, Warganet: 1312! Kobarkan Kebenaran 

Komentar pada video unggahan band punk Sukatani/ IG @sukatani.band

AVNMEDIA.ID - Banyak dukungan muncul dalam video permintaan maaf band punk Sukatani yang menyatakan telah menarik lagu mereka berjudul Bayar Bayar Bayar.

Dukungan ini bisa dilihat dari komentar pada video unggahan bank punk Sukatani, dilihat redaksi pada Jumat (21/2/2025).

Beberapa komentar dari akun verified bahkan tampak mendukung band punk Sukatani.

"Gausah ditarik lagunya, gas terus!!!," ucap komentar akun @stevi.item.

"Tentara laut memang suka gitu, bayar bayar bayar," tulis akun @ felix.siauw.

Beberapa di antaranya juga memberikan semangat dan ada pula yang menyatakan akan terus mendukung band punk Sukatani.

"Tetap semangat!," tulis akun @solehsolihun.

"1312! Kobarkan Kebenaran," tulis akun @andysyaifulmaliklapawawoi.

Diberitakan sebelumnya, band punk asal Purbalingga, Sukatani, yang sempat viral di media sosial, akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada Polri.

Melalui sebuah video, dua personel band tersebut—yang selama ini tampil menggunakan topeng—untuk pertama kalinya memperlihatkan wajah mereka ke publik.

Dalam video itu, gitaris Muhammad Syifa Al Ufti alias Electroguy dan vokalis Novi Chitra Indriyaki alias Twister Angels menyampaikan permohonan maaf mereka.

“Kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar, yang liriknya menyebut ‘bayar polisi’. Lagu ini sempat viral di beberapa platform media sosial dan juga sempat diunggah ke Spotify,” ujar Muhammad Syifa Al Ufti.

Ia menegaskan bahwa lagu tersebut sebenarnya dibuat sebagai kritik terhadap oknum kepolisian yang melanggar aturan. Namun, untuk menghindari polemik lebih lanjut, mereka memutuskan untuk menarik lagu tersebut dari peredaran.

“Saya juga mengimbau kepada seluruh pengguna media sosial yang memiliki lagu Bayar Bayar Bayar agar segera menghapus dan menarik semua video yang menggunakan lagu ini. Jika ada konsekuensi di kemudian hari, hal tersebut sudah di luar tanggung jawab kami sebagai band Sukatani,” tambahnya.

Sukatani adalah band punk yang berdiri pada Oktober 2022 di Purbalingga, Jawa Tengah. Band ini digawangi oleh dua personel, yaitu Twister Angel sebagai vokalis dan Electroguy sebagai gitaris.

Nama Sukatani sendiri diambil dari gambaran sebuah desa yang asri dan makmur.

Musik mereka terinspirasi oleh band-band anarcho-punk era 80-an serta beberapa band proto-punk awal. Namun, banyak pendengar yang justru menilai musik mereka bernuansa post-punk dan new wave.

Band ini dibentuk dari keinginan Twister Angel yang telah lama berkecimpung di skena musik Purwokerto. Dengan hasrat besarnya dalam menulis lirik lagu, ia akhirnya menggandeng Electroguy untuk mengisi materi musik mereka.

Pada Juli 2023, Sukatani merilis album Gelap Gempita, yang berisi delapan lagu, termasuk Bayar Bayar Bayar—lagu yang kini resmi ditarik dari peredaran.

Lagu-lagu mereka umumnya berisi kritik sosial, seperti Alas Wirasaba, yang mengangkat keresahan mereka atas pembangunan bandara yang menghapus kenangan masa kecil.

Uniknya, beberapa lagu mereka menggunakan bahasa ngapak khas daerah asal mereka. Misalnya, lagu Sukatani dan Alas Wirasaba, yang dinyanyikan dalam dialek lokal, sementara lagu lainnya menggunakan bahasa Indonesia.

Dalam produksi musiknya, Sukatani mengandalkan teknologi digital. Instrumen drum dan bass diciptakan menggunakan AI, sementara gitar dimainkan oleh Electroguy dan vokal diisi oleh Twister Angel. Saat tampil live, mereka mengombinasikan permainan synthesizer dengan suara rekaman. (jas)

Related News
Recent News
image
Music Girl Group No Na Gebrak Industri Musik Tanah Air, Bawa Lagu Berbahasa Inggris soal Anthem Perempuan Kuat
by Adrian Jasman2025-05-04 18:47:28

Kini, dipantau redaksi Avnmedia.id, lagu Shoot milik No Na sudah ada di trending 26 untuk kategori musik.

image
Music Laporan Loud & Clear Spotify, Royalti Diterima Artis Indo Meningkat 14 Persen
by Adrian Jasman2025-05-02 18:09:06

Lebih dari dua pertiga total royalti tahun 2024 berasal dari musisi atau label independen, menguatkan posisi skena musik indie dalam industri lokal.