Kaltim Fokus Kembangkan SPAMS untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih di Desa-Desa Terpencil

Gambar Air Bersih/HO
AVNMEDIA.ID - Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) masih terus perlu pengembangan demi dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk desa-desa yang belum terlayani PDAM di Kalimantan Timur.
Puguh Harjanto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, tegaskan bahwa desa-desa yang saat ini belum teraliri PDAM menjadi prioritas utama pelaksanaan program ini.
“Desa yang sudah teraliri PDAM otomatis tidak menjadi prioritas SPAMS. Tapi desa yang belum terlayani dengan baik, itulah yang kami dorong untuk segera mendapat program ini,” ujar Puguh.
Sebagaimana diketahui, program PAMSIMAS atau yang dikenal dengan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat merupakan program unggulan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Fokusnya adalah pada pemberdayaan masyarakat untuk menyediakan sendiri fasilitas air minum dan sanitasi yang cukup dan berkelanjutan.
Program SPAMS menyasar 312 masyarakat di Kaltim, berdasarkan data PAMSIMAS yang diperoleh DPMPD Kaltim melalui Bidang Sarana dan Prasarana Bidang IV.
Dari jumlah tersebut, 245 desa memiliki sistem SPAMS yang berfungsi dengan baik, 38 desa mengalami kerusakan ringan, dan 29 desa memiliki sistem SPAMS yang tidak berfungsi sama sekali.
“Dari total 841 desa di Kaltim, 312 desa menjadi prioritas utama untuk program SPAMS. Kami sedang berupaya mengaktifkan kembali SPAMS yang sudah ada agar tetap berjalan optimal,” sebutnya.
Karena adanya sejumlah permasalahan terkait implementasi, program PAMSIMAS sendiri sempat dihentikan pada tahun 2019.
Untuk mengatasi kebutuhan air bersih di desa-desa tersebut, DPMPD Kaltim saat ini tengah berkonsentrasi untuk mengembangkan kembali SPAMS.
DPMPD Kaltim bekerja sama dengan tim Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) serta lembaga terkait lainnya termasuk Dinas PUPR dan Dinas Kesehatan untuk mengoptimalkan pelaksanaan program SPAMS.
Tujuan dari kemitraan ini adalah memastikan SPAMS mencakup setiap wilayah dan memetakan permukiman yang belum memiliki akses air bersih.
“Kami mendorong tim Pokja PKP bersama dinas lain agar melakukan pemetaan desa-desa yang belum tercover secara maksimal. Air bersih sangatlah penting karena berkaitan langsung dengan kesehatan, penurunan angka stunting, dan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
Program SPAMS bertujuan untuk meningkatkan potensi perekonomian desa selain penyediaan air bersih.
Menurut Puguh, sejumlah desa di Kalimantan Timur telah berhasil memanfaatkan SPAMS sebagai bisnis lokal, bahkan ada yang membuat air minum dalam botol.
“Kami berharap desa-desa lain juga bisa mengikuti jejak tersebut, melayani desa tetangga dan mengembangkan nilai ekonomi dari air bersih,” pungkasnya. (adv)