Kisah Irfan Ghafur, Konten Kreator Samarinda Pernah Dilema Pilih Karier atau Kuliah! Awkward saat Ketemu Dekan

Irfan Ghafur saat bersama Isran Noor dalam agenda PLAT KT di Teras Samarinda, Sabtu (21/9/2024)/ Foto: IG @irfan.ghafur
AVNMEDIA.ID - Irfan Abdul Gafur, yang dikenal sebagai Irfan Ghafur, seorang konten kreator asal Samarinda, akhirnya menyelesaikan studinya setelah menempuh pendidikan selama tujuh tahun di Universitas Mulawarman.
Irfan sukses menyeimbangkan karier sebagai konten kreator dengan pendidikannya yang sempat tersendat.
Irfan resmi diwisuda pada Sabtu, 21 September 2024.
Dalam perjalanannya menempuh kuliah, ia pernah alami dilema antara fokus pada karier konten atau melanjutkan kuliah.
Bertepatan dengan acara PLAT KT di Teras Samarinda, Irfan diundang untuk hadir menceritakan bagaimana ia lebih memilih konten kreator karena kesulitan fokus dalam kuliah, terutama saat pandemi COVID-19.
"Konten yang saya buat ternyata naik, di tengah kebingungan pilih kuliah atau konten, akhirnya saya pilih konten," ungkapnya.
Meski fokus pada karier, dorongan keluarga menjadi titik balik Irfan tetap merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan studinya.
Ia bercerita bahwa dukungan dari sang ayah menjadi motivasi utamanya untuk tetap melanjutkan pendidikan.
"Tiap hari bapak saya telepon, bukan nanya udah makan belum, tapi nanya udah skripsian belum," kenang Irfan dengan tawa.
Momen yang mengubah cara pandangnya juga terjadi saat ia bertemu dengan dekan fakultasnya di pertandingan Borneo FC melawan Arema.
Pertemuan ini menjadi titik balik bagi Irfan untuk serius menyelesaikan skripsi.
"Saya antre tiket dan di depan ada dekan. Karena empat tahun tidak ke kampus, rasanya awkward banget. Dekan menyapa saya, 'kamu harus selesaikan skripsimu, kuliah itu penting'," cerita Irfan.
Selama 30 hari terakhir menjelang wisuda, Irfan mulai mengatur jadwal harian yang ketat antara mengerjakan skripsi dan membuat konten. Ia mengerjakan skripsi dari pagi hingga sore, kemudian melanjutkan pembuatan konten pada sore hari.
"Waktu saya buat konten dari 12 jam jadi 3 jam, manajemen waktu jadi lebih teratur," ujarnya.
Irfan berhasil lulus dengan IPK 3,58, membuktikan bahwa karier dan pendidikan bisa berjalan beriringan jika dikelola dengan baik.
"Awalnya kita mikir ga bisa, tapi ternyata saat dicoba bisa," tuturnya.
Irfan mengapresiasi kehadiran PLAT KT di 10 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur, yang memberikan ruang bagi anak muda untuk berkreativitas.
"Saya senang dan bangga karena PLAT KT memberikan tempat buat anak muda berkreatif, saya bisa sharing dan bercerita di PLAT KT, khususnya di Samarinda," ungkap Irfan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Alumni Ikatan Universitas Mulawarman, Isran Noor, yang juga merupakan bakal calon Gubernur Kaltim turut mengapresiasi Irfan meski menyesalkan lamanya waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan kuliah. Namun, Isran menekankan pentingnya menyeimbangkan pendidikan dan karier.
"Jangan cepat-cepat meninggalkan kampus, artinya pihak kampus sayang padamu," kata Isran.
Isran juga menyatakan kebanggaannya terhadap Teras Samarinda yang menjadi saksi keberhasilan anak-anak muda Kaltim.
"Saya merasa bangga dan bahagia, baru sekali ini naik ke Teras Samarinda, rupanya ini sebuah monumen yang hebat," pungkasnya penuh semangat. (Ale)