Presiden Prabowo Dorong Ekonomi Indonesia Lewat Swasembada Pangan, Energi, dan Air

Presiden Prabowo Subianto (Foto: Youtube Najwa Shihab)
AVNMEDIA.ID - Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan air sebagai landasan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dia menilai bahwa mencapai swasembada di tiga sektor strategis tersebut adalah hal penting untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
“Saya merasa pembangunan ekonomi Indonesia, kuncinya adalah landasan yang paling kokoh, yaitu swasembada pangan, swasembada energi, dan swasembada air,” ungkap Presiden Prabowo dalam sebuah wawancara yang menggarisbawahi arah pembangunan nasional ke depan.
Dilansir melalui Megakaltim.com, Presiden Prabowo mengatakan bahwa isu Food Energy Water (FEW) saat ini menjadi fokus utama para perencana dan pemikir ekonomi global, termasuk organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Berangkat dari keyakinan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa swasembada pangan harus dimulai dengan mengoptimalkan seluruh lahan pertanian di Indonesia.
Sosok bernama lengkap Prabowo Subianto tersebut menyoroti pentingnya efisiensi produksi dan dorongan kesejahteraan petani sebagai garda terdepan dalam ketahanan pangan nasional.
“Kita harus efisienkan semua ladang, sawah, dan lahan pertanian. Kita harus mudahkan petani dalam berproduksi, dan kita harus buat petani kita makmur,” lanjutnya.
Ia juga menaruh perhatian pada menurunnya minat generasi muda untuk menjadi petani, yang menurutnya disebabkan oleh citra kehidupan petani yang identik dengan kesulitan ekonomi.
Hal ini, kata Presiden Prabowo, sudah ia sadari sejak puluhan tahun lalu, bahkan saat masih menjadi perwira muda.
“Saya belajar sejarah. Semua negara kuat dan sukses, pertaniannya pasti kuat. Sejak saya muda, saya lihat, salah satu kunci masalah Indonesia adalah pertanian,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya perbaikan, Presiden Prabowo ingin distribusi pupuk lebih cepat dan langsung ke tangan petani tanpa terhambat oleh proses birokrasi yang berbelit serta minim perantara.
Di samping itu, Presiden Prabowo juga ingin memastikan bahwa pendapatan petani dapat meningkat secara signifikan.
“Penghasilan petani harus naik. Kalau tidak, anak-anak mereka tak akan mau lagi turun ke sawah. Dan jika tak ada regenerasi petani, Indonesia akan menghadapi ancaman serius,” ujarnya.
Dengan visi tersebut, Presiden Prabowo ingin meletakkan fondasi pembangunan ekonomi nasional yang tidak hanya berfokus pada angka pertumbuhan, tetapi juga menyentuh kesejahteraan rakyat di akar rumput, khususnya para petani sebagai penjaga ketahanan pangan Indonesia. (cin/daf)