Ratusan K-Popers Turun Ke Jalan Tolak Kenaikan PPN 12 Persen, Perjuangkan Daya Beli Masyarakat Muda dan Harga Tiket Konser

Suasana aksi unjuk rasa yang dilakukan para kpopers untuk tolak kenaikan PPN 12 persen/Foto: X @humaniesproject
AVNMEDIA.ID - Ratusan penggemar K-pop turun ke jalan dengan berkumpul di depan Istana Negara dan Istana Merdeka di Jakarta untuk menyuarakan penolakan terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dinaikkan menjadi 12%.
Beragam amunisi perlengkapan demo pun disiapkan, mulai dari spanduk, poster, bahkan lightstick simbol kebanggaan mereka sebagai penggemar K-pop pun tak ketinggalan.
Suarakan penolakan, para penggemar K-pop di lokasi juga menyanyikan lagu-lagu dari grup idola favorit, yang menjadikan aksi tersebut sebagai bentuk perayaan budaya K-pop sekaligus unjuk rasa.
Dilansir dari Fasenews.id, terdapat seorang perwakilan yang turut serta dalam aksi menyatakan bahwa kenaikan PPN 12% ini akan berdampak langsung pada harga merchandise K-pop, termasuk album dan tiket konser.
Seorang penggemar K-pop berusia 20 tahun yang turut ikut aksi, menambahkan bahwa mereka ingin suara mereka didengar, terutama karena harga tiket konser terus naik dan semakin membebani kelas menengah yang merasa kurang mendapat bantuan dari pemerintah.
Aksi ini juga mendapat perhatian dari pihak keamanan yang sempat meminta para demonstran untuk menjauh dari area Istana Merdeka.
Namun, para Kpopers tetap bertahan dan berdiskusi dengan petugas untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Beberapa perwakilan akhirnya diizinkan masuk ke Sekretariat Negara untuk menyampaikan tuntutan mereka secara langsung.
Meskipun diguyur hujan, semangat para peserta tidak surut.
Mereka terus menyuarakan kekhawatiran terkait dampak kebijakan ini terhadap daya beli, khususnya bagi kalangan muda dengan penghasilan terbatas.
Dalam orasi mereka, para peserta demo berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat kecil yang akan merasakan dampak besar dari kenaikan pajak ini.
Selain itu, beberapa peserta membagikan freebies, seperti poster dan merchandise K-pop, kepada sesama peserta sebagai bentuk solidaritas.
Aksi unjuk rasa ini juga menunjukkan betapa besar pengaruh budaya K-pop di Indonesia dan bagaimana para penggemarnya bisa bersatu dalam isu sosial-ekonomi yang lebih luas.
Kehadiran Kpopers dalam demonstrasi ini menarik perhatian masyarakat umum, yang semakin menyadari bahwa isu pajak ini tidak hanya mempengaruhi sektor ekonomi tradisional, tetapi juga kehidupan budaya pop yang semakin berkembang di Indonesia.
Aksi unjuk rasa ini juga terinspirasi oleh gerakan serupa di Korea Selatan, di mana penggemar K-pop turun ke jalan untuk menyuarakan pendapat terkait isu-isu sosial dan politik.
Meskipun aksi ini berlangsung damai, aparat keamanan tetap melakukan pengawasan untuk memastikan kelancaran dan keamanan jalannya demonstrasi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai tindakan represif terhadap peserta aksi.
Aksi unjuk rasa penolakan kenaikan PPN 12% ini mendapat sorotan publik, mengingat partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas Kpopers yang selama ini lebih dikenal dengan fokus pada kegiatan hiburan.
Hal ini menunjukkan bahwa isu ekonomi dan kebijakan publik mampu menyatukan berbagai kalangan untuk menyuarakan pendapat mereka. (naf/apr)