Sosok Marina Budiman, Wanita Terkaya di Indonesia saat Ini! Hartanya Lebihi Anggaran IKN 2025

Marina Budiman/ wanita terkaya RI versi Forbes/ DCI Indonesia
AVNMEDIA.ID - Sosok wanita terkaya di Indonesia saat ini ada pada nama Marina Budiman, yang harta kekayaannya lebih dari anggaran Ibu Kota Negara (IKN) 2025.
Hal ini setelah Forbes, mencatutkan namanya sebagai orang ke 7 terkaya di RI.
Marina Budiman otomatis menjadi perempuan satu-satunya dari daftar 7 nama teratas, yang seluruhnya didominasi laki-laki.
Di balik pesatnya pertumbuhan industri pusat data di Indonesia, nama Marina Budiman muncul sebagai sosok sentral yang patut diperhitungkan.
Tak hanya dikenal sebagai tokoh penting di balik kesuksesan PT DCI Indonesia Tbk (DCII), Marina kini juga tercatat sebagai salah satu perempuan terkaya di Tanah Air, dengan kekayaan pribadi mencapai US$5,3 miliar atau sekitar Rp87,87 triliun.
Angka ini lebih besar dari anggaran IKN 2025 yang hanya sekitar Rp 60 Triliun.
Sebagian besar kekayaan tersebut berasal dari kepemilikan sahamnya di DCII, perusahaan data center berstandar tinggi yang ia dirikan bersama dua rekannya, Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia, pada tahun 2011.
Hingga kini, Marina memegang sekitar 22,51 persen saham perusahaan tersebut—menjadikannya pemegang saham terbesar kedua setelah Otto.
Marina Budiman saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris DCII, sebuah posisi yang ia emban sejak 2016 setelah sebelumnya menjadi Direktur sejak 2012. Namun, kiprahnya di dunia teknologi telah dimulai jauh sebelum itu.
Perempuan kelahiran 1961 ini meraih gelar sarjana di bidang Finance and Economy dari University of Toronto pada 1985. Di tahun yang sama, ia mengawali karier sebagai Account Officer di PT Bank Bali, tempat di mana ia bertemu dengan Otto Toto Sugiri—rekan yang kemudian menjadi mitra setianya dalam mendirikan berbagai perusahaan teknologi.
Pada 1989, Marina bergabung dengan perusahaan IT PT Sigma Cipta Caraka sebagai Project Manager, dan naik jabatan menjadi Chief Financial Officer (2000–2008) serta Sales and Delivery Director (2008–2010).
Bersama Otto, Marina turut menjadi pionir dalam pengembangan infrastruktur digital di Indonesia. Salah satu langkah penting mereka adalah mendirikan Indonet pada 1994, layanan internet komersial pertama di Indonesia, yang sahamnya mereka lepas pada 2023.
Terobosan besar Marina datang saat mendirikan PT DCI Indonesia pada 2011. Perusahaan ini menjadi pionir pusat data dengan sertifikasi Tier-IV pertama di Asia Tenggara—standar tertinggi untuk operasional data center. DCII kini mengoperasikan fasilitas utama di Cibitung, Karawang, dan Jakarta, dan menjadi tulang punggung bagi kebutuhan infrastruktur digital di era cloud dan big data.
Setelah resmi IPO pada 2021 dengan harga awal Rp 420 per saham, nilai saham DCII melonjak tajam hingga menyentuh Rp167.950 per saham pada 28 Maret 2025. Kapitalisasi pasarnya kini diperkirakan mencapai Rp400 triliun—sebuah lompatan luar biasa yang juga mendongkrak nilai kekayaan pribadi Marina. (jas)