Spek Mantap Infinix Hot 50 Pro: Hape Rp 2 Jutaan dengan Kamera Canggih

Infinix Hot 50 Pro langsung menarik perhatian dengan layar AMOLED 6,78 inci yang mendukung refresh rate 120Hz dan 1 miliar warna/ IG @infinixid

AVNMEDIA.ID - Dilengkapi desain stylish dan layar curved, Infinix kembali menghadirkan gebrakan di pasar smartphone entry-level dengan merilis Hot 50 Pro.

Ponsel ini menawarkan desain premium dengan harga yang tetap terjangkau.

Diperkenalkan pada November 2024, Infinix Hot 50 Pro langsung menarik perhatian dengan layar AMOLED 6,78 inci yang mendukung refresh rate 120Hz dan 1 miliar warna.

Layarnya yang melengkung membuat tampilan semakin elegan dan memberikan pengalaman visual yang lebih imersif, cocok untuk streaming film atau pertandingan olahraga.

Salah satu daya tarik lainnya adalah fingerprint yang tertanam di bawah layar, berbeda dari Infinix Zero 5G yang meletakkan pemindai sidik jari di tombol power.

Di bagian belakang, terdapat tiga kamera yang dilengkapi dengan flashlight dalam desain minimalis yang menambah kesan mewah. Selain itu, ponsel ini juga memiliki sertifikasi IP54 yang membuatnya tahan terhadap cipratan air.

Soal audio, Infinix Hot 50 Pro tidak main-main. Speaker-nya telah disetel oleh JBL, menghasilkan kualitas suara yang jernih dan bertenaga. Teknologi NFC 360 derajat juga hadir untuk kemudahan transaksi digital.

Sayangnya, ponsel ini belum mendukung jaringan 5G dan tidak memiliki jack audio 3,5 mm. Sebagai gantinya, pengguna bisa menggunakan port USB Type-C untuk konektivitas audio maupun pengisian daya.

Related News
Recent News
image
Techno BYD Sealion 07 DM-i Siap Meluncur 8 Mei, SUV Hybrid Canggih dengan Fitur Drone Otomatis
by Adrian Jasman2025-05-03 15:09:12

Salah satu fitur yang menjadi daya tarik utama adalah kehadiran Lingyuan BYD Intelligent Drone System, hasil kerja sama BYD dengan DJI.

image
Techno Laporan Palo Alto Networks 2025: Hampir 44 Persen Serangan Siber Serang Lewat Browser
by Redaksi2025-04-16 21:42:17

Menurut Philippa Cogswell, Vice President Unit 42 untuk wilayah Asia Pasifik dan Jepang, pendekatan konvensional dalam keamanan siber tidak lagi memadai untuk mengatasi serangan yang semakin kompleks.