Cek Urine Negatif, 18 Polisi di DWP 2024 Tetap Paksa Penonton Malaysia Bayar Uang Imbalan Hukum

DWP 2024 (Foto: Instagram @djakartawarehouseproject)
Setelah sempat vakum pada tahun 2009, festival ini kembali digelar pada tahun 2010 dengan nama Djakarta Warehouse Project dan diadakan di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta.
Sejak saat itu, DWP terus berkembang dan menjadi salah satu festival musik elektronik terbesar di Asia.
Pada acara DWP 2024, sejumlah penonton, termasuk warga negara Malaysia, ditangkap oleh oknum polisi dengan tuduhan pelanggaran administratif.
Setelah penangkapan, mereka diduga dipaksa untuk membayar uang tunai sebagai imbalan untuk menghindari proses hukum lebih lanjut.
Meskipun hasil tes urine yang dilakukan pada penonton tersebut negatif, mereka tetap diminta membayar sejumlah uang yang nilainya bervariasi, dengan total uang yang diperas diperkirakan mencapai 9 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp32 miliar.
Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Karo Penmas Divisi Humas Polri, mengonfirmasi bahwa Polri telah mengamankan 18 anggota yang terlibat dalam dugaan pemerasan ini.
Ia menegaskan bahwa Polri berkomitmen untuk menindak tegas anggota yang melanggar aturan guna memastikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa laporan ini sedang didalami dan jika terbukti ada pelanggaran, pihaknya akan menindaklanjutinya dengan sanksi yang sesuai.