Fakta-Fakta Menarik Film Jumbo Wajib Kamu Tahu! Aktor Rekaman Tanpa Lihat Adegan hingga Cara Rangkul Ratusan Kreator

Film Jumbo (Kolase: AVN Media)
AVNMEDIA.ID - Film animasi Jumbo bukanlah proyek biasa. Dikerjakan sejak tahun 2019, film ini merupakan hasil kolaborasi kolosal lebih dari 420 kreator berbakat. Ya, empat ratusan!
Seperti yang tertulis dalam filmnya “karya banyak orang”, Jumbo lahir dari semangat kolektif, bukan hasil kerja satu atau dua orang saja.
Sutradara Ryan Adriandhy bahkan menyamakan proses perekrutannya dengan “ngumpulin Avengers”, begitu luas dan masifnya tim yang terlibat.
Visual animasinya memikat, desain produksinya kaya detail, musiknya menyentuh, dan cerita yang diusung pun menjanjikan kehangatan emosional yang membekas.
Tak heran kalau filmnya langsung mendapat banyak pujian positif.
Yuk, intip fakta-fakta menarik yang jarang orang tahu soal film Jumbo!
Salah satu hal yang membuat proses produksinya unik adalah metode pengisian suara.
Alih-alih menyesuaikan suara dengan animasi yang sudah jadi (seperti pada animasi lainnya yang biasa kita tonton), para aktor di Jumbo merekam suara terlebih dahulu tanpa melihat visual apapun.
Contohnya, saat Prince Poetiray mengisi suara karakter Don.
Prince Poetiray hanya mengandalkan arahan dari Ryan Adriandhy serta visual konsep (concept art) yang menggambarkan mood dan suasana tiap adegan.
"Aku enggak batasi Prince harus melihat gambar atau menirukan gerakan mulut karakter. Aku lebih ingin dia menyelami emosi karakternya, membawakan dengan rasa,” tutur Ryan Adriandhy.
Menariknya, banyak improvisasi Prince Poetiray justru menjadi bagian dari film ini.
Improvisasi yang lahir dari kecintaannya pada seni peran membuat karakter Don terasa lebih hidup.
Ini menunjukkan bahwa Jumbo adalah karya yang tumbuh dari kebebasan berekspresi dan chemistry yang kuat antar kreator.
Ketika ditanya bagian mana dalam trailer Jumbo yang berasal dari improvisasi, Ryan Adriandhy langsung menyebut salah satu adegan paling riuh, yakni ketika karakter Don bersorak penuh semangat.
“Bagian Don yang teriak, ‘Yeeeees, wooooo!’ itu murni improvisasi Prince,” ungkap Ryan Adriandhy.
Awalnya, sang sutradara Jumbo itu hanya memberi situasi, yakni Don duduk di bangku cadangan sepanjang pertandingan, tidak dipilih untuk bermain.
Lalu, tiba-tiba muncul satu peluang, Don diminta turun ke lapangan.
“Aku cuma bilang, ‘Kamu excited banget, kayak ini momen yang kamu tunggu-tunggu,’” jelas Ryan Adriandhy.
Dari sana, Prince Poetiray membawakan adegan dengan ekspresi penuh luapan emosi, sampai tertawa hingga meneriakkan, “Woy aku main ya! Yes!” dengan spontan.
Reaksinya begitu natural dan hidup, hingga Ryan Adriandhy langsung meminta operator menyimpan rekaman itu.
“Langsung aku bilang, ‘Simpan, jangan di-delete! Aku ambil,’” katanya antusias.
Animator kelahiran 1990 ini juga berbagi fakta menarik bahwa seluruh aktor melakukan pengisian suara secara terpisah, dan tiap dialog direkam dalam 8 hingga 10 versi intonasi berbeda.
Semua rekaman itu kemudian dipilah dan dijahit dengan cermat.
Bayangkan saja, berapa banyak file audio yang harus mereka kelola demi menghasilkan emosi yang tepat di tiap adegan?
Lebih dari 420 kreator lintas bidang, dari ilustrator, desainer, animator, technical engineer, hingga musisi dan komposer, yang berkolaborasi untuk menghidupkan Jumbo, film animasi besutan Ryan Adriandhy.
Tapi gimana caranya Ryan Adriandhy bisa merangkul sebanyak itu? Dengan gaya bercanda khasnya, ia bilang, "Saya naik ke atas bukit, pake lonceng gitu, semuanya dateng, hehe."
Tentu saja, kenyataannya nggak sesimpel itu.
Ryan Adriandhy menjelajah komunitas-komunitas kreatif di media sosial, memburu talenta berbakat yang diam-diam sudah go internasional, seperti ada yang pernah terlibat dalam proyek Lego Star Wars sampai Rabbids.
Beberapa ia dekati langsung lewat studio-studio independen, sementara yang lain Ryan Adriandhy kumpulkan satu per satu, seperti merakit tim superhero.
"Kayak ngumpulin Avengers," ujarnya menggambarkan prosesnya.
Meski begitu, tak semua langsung percaya dengan visi besar Ryan Adriandhy.
Wajar saja, menurutnya, karena membuat film animasi skala besar memang menuntut kesabaran dan kerja tim yang solid.
Tapi keraguan itu perlahan berubah jadi semangat ketika para kreator melihat progres nyatanya.
“Begitu mereka lihat hasilnya, mereka baru sadar, ‘Oh ini beneran jalan, dan keren juga!’” tambah Ryan Andriandhy dengan senyum puas. (cin)