Mobil Listrik di Indonesia

Mobil Listrik Merek Indo Masuk Pasar Tanah Air, Ini Skema Baterai yang Ditawarkan! Bisa Sewa Bisa Juga Permanen

FLYER POLYTRON - Dua SUV mobil listrik yang diproduksi merek lokal Indonesia, Polytron/ Polytron

AVNMEDIA.ID - Indonesia akhirnya memunculkan merek mobil listrik yang sudah masuk ke pasar Tanah Air. 

Hal ini setelah Polytron meluncurkan unis bisnis baru mereka dengan menjajal pasar mobil listrik dengan unit G3 dan G3+

Kendaraan listrik Polytron itu berjenis SUV. 

Mengusung slogan "Smart, Luxury, and Freedom", mobil listrik G3 dan G3+ dibekali tenaga listrik sebesar 150 kW dengan torsi puncak mencapai 320 Nm.

Mobil listrik ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 402 kilometer dalam satu kali pengisian daya. Proses pengisian baterainya pun tergolong cepat, terutama untuk tipe G3+ yang hanya membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam. Sementara itu, tipe G3 memerlukan waktu hingga 5 jam untuk pengisian penuh.

Sebagai pendatang baru di pasar kendaraan listrik tanah air, Polytron menghadirkan dua skema pembelian.

Pertama, opsi berlangganan baterai (subscription), di mana harga G3 dibuka mulai Rp 299 juta dan G3+ seharga Rp 339 juta (harga OTR wilayah Jabodetabek).

Kedua, tersedia pilihan pembelian dengan baterai permanen (non-subscription), dengan harga G3 Rp 419 juta dan G3+ Rp 459 juta. Selisih Rp 120 juta inilah yang merupakan nilai baterai jika dibeli secara penuh.

Bagi pengguna yang memilih skema sewa baterai, tarifnya ditetapkan sebesar Rp 800 per kilometer dengan minimal penggunaan 1.500 km per bulan. Dengan demikian, biaya langganan baterai per bulan berkisar minimal Rp 1,2 juta. Jika pengguna menempuh jarak lebih jauh, tinggal dikalikan sesuai tarif per kilometer.

Konsumen juga mendapatkan sejumlah keuntungan lain seperti garansi kendaraan selama 5 tahun atau 150.000 km, layanan darurat 24 jam, charger portabel gratis, V2L charger gratis, serta jaminan harga jual kembali sebesar 70% dalam tiga tahun pemakaian. Untuk baterai, sistem non-subscription memberikan garansi hingga 8 tahun, sementara di sistem subscription, baterai akan diganti tanpa batas usia pakai.

Baik G3 maupun G3+ menggunakan baterai jenis lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh yang menggerakkan motor listrik roda depan. Tenaga maksimum yang dihasilkan mencapai 201 hp dengan daya jelajah hingga 402 km berdasarkan standar CLTC.

Mobil ini sendiri merupakan versi rebadge dari Skyworth EV K, kendaraan listrik buatan Skyworth Group yang berbasis di Nanshan, Shenzen, Tiongkok. Menariknya, sejarah Skyworth cukup mirip dengan Polytron—keduanya berawal dari industri elektronik seperti televisi dan audio.

Peluncuran G3 dan G3+ turut dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, yang mengapresiasi kehadiran mobil listrik buatan merek lokal.

Ia menyebut ini sebagai bukti nyata bahwa Indonesia mampu memproduksi kendaraan listrik dengan kualitas kompetitif. (jas)

 

Related News
Recent News
image
Business Huawei Soroti Peran Vital Operator Telekomunikasi dalam Mendorong Ekonomi Digital Pasifik
by Adrian Jasman2025-05-08 17:34:58

Dalam forum tersebut, Huawei menyoroti kontribusi strategis operator telekomunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di wilayah tersebut.

image
Business Rantai Pasok Karet Naik Level! SOCFIN dan KOLTIVA Hadirkan Solusi Digital Anti Deforestasi
by Adrian Jasman2025-05-07 10:09:40

Kolaborasi ini bertujuan untuk menerapkan sistem pelacakan (traceability) yang andal demi menjamin rantai pasok karet di Pantai Gading dan Liberia bebas dari praktik deforestasi