Pembangunan Kilang Minyak Terbesar di Indonesia Hampir Rampung, Sudah 92%! Lokasinya di Balikpapan

Salah satu pekerja dengan potret latar belakang kilang minyak/ Foto: ibukotakini
AVNMEDIA.ID – Pembangunan megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kilang Balikpapan terus menunjukkan perkembangan pesat.
Hingga awal Februari 2025, progres proyek yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) ini telah mencapai 92,42%.
Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman, mengungkapkan bahwa proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang dari 260.000 barel per hari (bph) menjadi 360.000 bph.
Selain itu, tingkat kompleksitas kilang akan ditingkatkan menjadi NCI 8, serta kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang dihasilkan akan setara standar Euro 5 dengan kandungan sulfur hanya 10 ppm.
"Saat ini, kami juga sedang meningkatkan yield produk bernilai tinggi menjadi 91,8%, yang mencakup produksi BBM, LPG, dan petrokimia. Nantinya, produksi BBM akan bertambah sekitar 142.000 bph, LPG sebanyak 336.000 ton per tahun, serta petrokimia jenis propilin sebanyak 225.000 ton per tahun yang akan disalurkan ke Kilang Balongan," jelas Taufik dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR, Kamis (20/2/2025).
Taufik menambahkan bahwa RDMP Balikpapan ditargetkan rampung pada September 2025. Untuk memastikan proyek selesai tepat waktu, KPI terus melakukan percepatan melalui monitoring ketat terhadap progres kontraktor, penambahan tenaga kerja, serta pengadaan pelatihan dan suku cadang.
Sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional, penyelesaian Refinery Master Control Center (RMCC) juga menjadi prioritas utama agar peningkatan produksi BBM dan LPG bisa segera terealisasi.
"Dengan penyelesaian proyek ini, diharapkan Indonesia semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri," tutup Taufik.
Kilang minyak di Balikpapan disebut kilang minyak raksasa, karena akan berkapasitas untuk pengolahan minyak mentah hingga mencapai 360 ribu barel per hari, yang tentu saja akan meningkatkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kilang minyak di Balikpapan itu akan mengalahkan kilang minyak terbesar di Indonesia saat ini, yang berlokasi di Cilacap.
Diketahui, Kilang Minyak Cilacap, berkapasitas untuk pengolahan minyak sebesar 345 ribu barel per hari.
Detail kilang minyak itu adalah Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur.
Proyek merupakan upgrading dari Kilang Balikpapan yang telah beroperasi saat ini.
Sebelumnya, Kilang Balikpapan berkapasitas 260 ribu bph.
Lalu siapa sebenarnya pemilik RDMP Balikpapan?
Proyek kilang “raksasa” ini dikelola oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB).
Saham PT KPB sebesar 99,997% dimiliki oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Subholding PT Pertamina (Persero) yang dibentuk sebagai strategic holding company dalam bidang investasi dan usaha bisnis Pertamina terkait mega proyek kilang pengolahan dan petrokimia.
Sementara sebesar 0,003% saham dimiliki oleh PT Pertamina Pedeve Indonesia, yang juga Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang penyertaan modal anak perusahaan atau afiliasi PT Pertamina (Persero).
PT KPB didirikan untuk melaksanakan pengembangan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan & Lawe-Lawe dan menjalankan bisnis pengolahan kilang Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur.
Proyek RDMP Balikpapan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diperkirakan menelan investasi sebesar US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 108 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per US$).
Total area proyek RDMP Balikpapan sendiri adalah 80,64 hektar. Luasan ini akan menambah area kilang yang sudah tersedia menjadi 313,64 hektar. Proyek ini juga memiliki 5 Unit Revamping, 21 Unit Utilities & Offsite baru, dan 13 Unit Process Baru. (jas)