Suka Nonton Pengepungan di Bukit Duri? Ini 5 Film Serupa Angkat Konflik Rasial Wajib Kamu Tonton!

AVNMEDIA.ID - Buat kamu yang terkesan dengan film terbaru Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri (2025), mungkin ini saat yang tepat untuk menggali lebih dalam dan menonton film serupa.
Bertema konflik yang berkaitan dengan ras atau suku bangsa alias rasial, enam film berikut ini gak hanya menyuguhkan ketegangan dan pertentangan moral, tetapi juga akan membawa kamu pada kisah-kisah yang sering kali terinspirasi dari peristiwa nyata.
Ini adalah bukti bahwa konflik rasial bukanlah semata-mata rekayasa dalam film, melainkan realitas yang kerap muncul akibat kecenderungan manusia untuk mengelompokkan diri, menolak perbedaan, dan memperburuk jurang pemisah antar kelompok.

This is England diakui sebagai salah satu film drama realisme terbaik yang pernah dibuat di Inggris, mengisahkan perspektif polos seorang bocah 12 tahun bernama Shaun (Thomas Turgoose).
Di tengah proses penyembuhan duka atas kehilangan ayahnya, Shaun tanpa sengaja bergabung dengan komunitas anak muda di kompleknya.
Tanpa ia sadari, kelompok tersebut merupakan bagian dari gerakan skinhead yang dikenal dengan ideologi xenofobia.
Suatu hari, Shaun bertemu dengan Combo (Stephen Graham), seorang pemimpin dengan pandangan ekstrem, yang meyakini bahwa ketidakberuntungan yang dialami orang kulit putih Inggris berakar dari keberadaan etnis minoritas dan imigran.

Sentimen anti Romani/Gypsy di Rumania digarap dengan tajam oleh sutradara Radu Jude dalam film Aferim! (2015).
Mengambil latar abad ke-19, film komedi gelap ini menceritakan perjalanan seorang polisi yang diberi tugas oleh seorang pejabat desa untuk memburu pria Gypsy yang diduga berselingkuh dengan istri pejabat tersebut.
Aferim! berhasil meraih Silver Bear di Berlin International Film Festival 2015, menambah daftar prestasinya.

Detroit adalah sebuah penggambaran ulang dari peristiwa tragis yang terjadi di Detroit, Amerika Serikat, pada tahun 1967.
Ketegangan rasial antara etnis semakin memuncak di kota tersebut, dipicu oleh kebijakan baru yang justru memperburuk segregasi dan menindas warga kulit hitam.
Ketegangan itu mencapai puncaknya ketika polisi menggelar razia di bar dan tempat hiburan malam, yang akhirnya berujung pada serangkaian peristiwa mengerikan.
Puluhan nyawa melayang, kebanyakan di antaranya hanya menjadi korban prasangka dan kecurigaan yang tak berdasar.

Gook berlatar belakang Los Angeles pada tahun 1990-an, di mana ketegangan antara komunitas kulit hitam dan Asia semakin memuncak.
Yang menarik, sutradara sekaligus pemeran utama, Justin Chon, mengangkat isu ini melalui kisah persahabatan seorang pemuda keturunan Korea, Eli, dengan seorang gadis kulit hitam bernama Kamilla (Simone Baker).
Kamilla, yang berasal dari keluarga bermasalah, sering mengunjungi toko sepatu Eli sepulang sekolah.
Namun, persahabatan mereka terancam oleh kebencian rasial yang semakin intens seiring berjalannya waktu.

Athena adalah film yang menggambarkan ketegangan rasial di Prancis, dengan latar belakang konflik etnis yang kental.
Semua bermula dari kematian tragis seorang pemuda keturunan imigran Aljazair di kantor polisi.
Keberanian salah satu saudara korban untuk mencari keadilan dan mengungkapkan kebenaran ternyata menjadi pemicu bagi komunitasnya.
Tindakannya menuntut kejelasan justru membangkitkan semangat orang-orang untuk memperjuangkan hak-hak yang selama ini terabaikan. (cin)