Tahun Lalu, BYD Sudah Kalahkan Toyota di Penjualan Mobil Listrik di Jepang

Logo BYD/ carlogos
Meski tren global menunjukkan peningkatan adopsi EV, pasar Jepang masih cenderung lambat. Pada 2024, kendaraan listrik hanya menyumbang kurang dari 2% dari total penjualan mobil di Jepang—angka yang jauh lebih rendah dibandingkan negara maju lainnya.
Toyota tetap berusaha bersaing dengan model andalannya, crossover bZ4X, yang mengalami peningkatan penjualan sebesar 10% menjadi 1.012 unit sepanjang tahun. Namun, dengan harga mulai dari 5,5 juta yen (sekitar Rp530 juta), bZ4X jauh lebih mahal dibandingkan model BYD.
Nissan masih menjadi pemimpin pasar EV di Jepang dengan pangsa 50%, tetapi beberapa modelnya mengalami penurunan signifikan. Penjualan Nissan Leaf turun 44% menjadi 30.749 unit, angka terendah sejak 2021. Sementara itu, Sakura—mobil listrik kei yang populer karena desainnya yang ringkas—juga mengalami penurunan 38% menjadi 22.926 unit.
Di antara merek EV asing, Tesla masih menjadi yang teratas di Jepang, sementara BYD kini mencapai sekitar 40% dari volume penjualan Tesla. BYD juga berencana memperluas kehadirannya dengan membuka 100 toko di Jepang pada 2025.
Perubahan tren ini mencerminkan pergeseran preferensi konsumen Jepang serta tantangan yang dihadapi produsen mobil tradisional dalam menyesuaikan diri dengan permintaan EV yang lebih terjangkau dan efisien. (jas)