Singapura Paling Selamat dari Kebijakan Tarif Impor Trump, Pasar Saham Langsung Anjlok Hari Ini

Kolase Donald Trump dan Singapura/ avnmedia.id
Myanmar: 44 persen
Brunei Darussalam: 24 persen
Pasar saham di Asia anjlok akibat dampak dari kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump yang masih mengguncang ekonomi global.
Indeks saham utama dari Shanghai, Tokyo, Sydney hingga Hong Kong langsung merosot tajam saat dibuka pada hari Senin. "Ini seperti pembantaian," kata seorang analis dikutip dari BBC.
Sebagai kawasan yang menjadi pusat produksi barang-barang global, negara-negara dan wilayah di Asia terdampak langsung oleh kebijakan tarif tersebut.
Mereka juga sangat sensitif terhadap kekhawatiran bahwa perang dagang global dapat memicu perlambatan ekonomi, atau bahkan resesi, di ekonomi terbesar dunia.
Hingga siang hari waktu setempat hari ini, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 6%, indeks ASX 200 di Australia merosot 4%, dan indeks Kospi di Korea Selatan melemah 4,7%.
Penurunan tajam juga terjadi di China daratan, Hong Kong, dan Taiwan, karena para investor di sana baru bisa bereaksi terhadap penurunan besar yang terjadi di pasar global hari Jumat, saat bursa mereka libur.
Indeks Shanghai Composite turun lebih dari 6%, sedangkan indeks Hang Seng dan Taiwan Weighted jatuh sekitar 10%.
"Tarif ini memicu kekhawatiran soal inflasi dan resesi," kata Julia Lee, Kepala dari FTSE Russell, anak perusahaan dari Bursa Saham London.
Goldman Sachs menaikkan prediksi kemungkinan terjadinya resesi di AS dalam 12 bulan ke depan menjadi 45% (dari sebelumnya 35%), sembari menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS.